Selasa, 23 Oktober 2012

Ferinando Pahabol Masih Ingin Membela Klub di Tanah Papua

Yohanes Ferinando Pahabol
Meski telah ada tawaran utuk bergabung dengan sejumlah club ternama di Indonesia, namun pria ini masih ingin membela club-club sepak bola ternama dari Tanah Papua. 


Lelaki bertubuh kecil, pendek, murah senyum ini selalu tampil gemilang di tengah lapangan hijau. Ia nyaris tak kalah pamornya dengan para pendahulunya yang juga memiliki fans atau penggemar. Dialah pemilik nama lengkap Yohanes Ferdinand  Pahabol. Ia kerap dipanggail Ferry. Kemampuan pria yang satu ini, tidak diragukan lagi apalagi ketika sedang merumput, ia akan selalu tampak bagaikan kijang yang lincah bergerak meliwati lawan-lawannya sambil menggiring bola. Tak heran,  ia memiliki penggemar tersendiri. Hal itu terbukti manakala usai berlaga. Ia akan didatangi ratusan penggemarnya sekadar foto bersama ataupun meminta tandatangannya.

Berlatih dan terus berlatih adalah prinsip yang diterapkan pria muda ini, karena selain semangat dan bakat alam yang dimilikinya ia pun masih membutuhkan dorongan dan semangat yang harus diterapkan di lapangan melalui program yang ditetapkan. 

Menurut Fransina Kabak, Ferry dilahirkan dengan bakat  sebagai pemain sepak bola, karena sejak kecil ia sangat gemar bermain bola.  “bakat bermain bola ini sudah terlihat sejak dia masih kecil”, ujar Mama Kabak Pahabol. 

 Dalam perbincangan media ini bersama kedua orangtuanya di Jayapura usai menyaksikan pertandingan Persidafon Dafonsoro ketika menjamu lawannya Sriwijaya FC  Fransina Kabak dan Daniel Pahabol sempat berkisah tentang masa kecil pria penyuka minuman Pepsi. Menurut keduanya, Sejak kecil Ferry paling sulit dipisahkan dari bola. Ia akan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain bola. Kami masih ingat, kenang Daniel Pahabol, saat itu kami membelikan dia (Ferry-red) sebuah bola karet. Bola itu dipakainya dan dijaga dengan baik hingga Ferry memasuki sekolah dasar.

Nah, memasuki usai sekolah inilah Ferry kemudian mulai terlihat serius dengan sepak bola hingga ia terpilih menjadi tim sepak bola mewakili sekolahnya mengikuti turnamen sepak bola antarsekolah dasar se Jayawijaya di Wamena. Dari sinilah kemudian lelaki muda kelahiran Angguruk, 16 Januari 1992 ini kepincut dengan sepak bola.

Menyadari akan bakatnya ini, kedua orangtuanya terus saja memberi dorongan dan motivasi agar Ferry tidak saja larut dengan hobinya itu, tapi juga harus bisa membagi waktu antara belajar dan menyalurkan bakatnya. Berkat bimbingan dan dorongan orang tuanya ia terus saja mengasah kemampuannya sehingga ia masuk menjadi salah satu personil dari tim sekolahnya sejak SD, SMP hingga sekolah lanjutan atas.
Ia menjadi pemain yang senantiasa difavoritkan di kota Wamena, bahkan pernah ketika masih di SMP Ferry sempat membela tim daerah asalnya Persikim- Yahukimo. Kemudian pada jenjang SLT ia bersekolah di SMU Santu Thomas Wamena. disinilah Ferry kemudian mengikuti seleksi Persiwa U-21 tahun, dan sempat ikut beberapa musim.

Meski tergiur dengan sepak bola namun, ia diwajibkan untuk meyelesaikan pendidikannya, maka putra tunggal pasangan Daniel Pahabol dan Fransina Kabak ini harus hengkang ke Jayapura untuk melanjutkan pendidikannya. Di Jayapura, Ferry masuk pada Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Cenderawasih. Meski sibuk bersekolah namun sepak bola menjadi agenda yang tidak bisa dilupakan. “Keduanya tetap “sama-sama penting”, ujarnya.

Sebelum bergabung ke klub berjuluk Gabus Danau alias Persidafon Jayapura. Ia sempat mengikuti selection as Sport di lapangan Stadion Barnabas Youwe (SBY) Sentani. Dalam uji coba tersebut, Ferry berhasilmencetak  1 gol. Kebolehannya ini, ternyata menarik perhatian seniornya, Eduard Ivakdalam. Eduard pun mengajaknya untuk mengikuti seleksi dafon scarto. Spontan saja ajakan itu disambut penuh antusias. Nah, dari sanalah kemudian menjadi pintu masuk bagi Ferry untuk bergabung bersama tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Jayapura, Persidafon Jayapura.

Meski masih bergabung dengan Persidafon jayapura, namun tawaran untuk bermain di club-club ternama Indonesia membajirinya, namun ia tidak memberi respons, karena baginya ia masih ingin bermain dan membela club-club besar ternama asal Papua. Ferry juga tidak menyangkal bahwa jika suatu waktu club yang membesarkannya Persiwa memanggilnya kembali maka ia akan menerimanya karena baginya Persiwapun saat ini merupakan sebuah club besar yang masih punya kans dalam kancah sepak bola tanah air. Â

Biodata :
Nama Lengkap                   : Ferry Pahabol (Ferry)
TTLÂ                                   : Angguruk 16 Januari 1992
Sekolah                               : FE Uncen Jayapura
Club                                    : Persidafon
Posisi                                  : Depan
Nama Ayah                        : Daniel Pahabol
Nama Ibu                           : Fransina Kabak

Selasa, 11 September 2012

Persija Resmi Dapatkan Yohanes Ferinando Pahabol

Yohanes Ferinando Pahabol
108Jakarta.com, Kebon Jeruk - Persija Jakarta resmi mendapatkan penyerang muda asal Papua, Ferinando Pahabol yang pindah dari Persidafon Dafonsoro.

Amunisi penggedor baru telah didapatkan Persija guna mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013. Yohanes Pahabol akan segera bergabung dengan Bambang Pamungkas dan kawa-kawan pekan depan setelah menyelesaikan urusan kuliahnya.

Masih bermasalahnya Persidafon dengan persoalan finansial mungkin yang menjadi pertimbangan Ferinando Pahabol memilih hijrah ke Persija.

“Saya belum tahu kapan harus merapat ke sana (Jakarta) karena saya masih harus menyelesaikan urusan kampus barulah saya berangkat. Tapi kemungkinan besar minggu depan saya sudah berada di Jakarta,” ujar pemain berusia 20 tahun tersebut.

Namun, mantan pemain Persiwa Wamena ini tidak memikirkan soal gaji yang akan didapatnya dari tim ibukota itu, juga tentang sisa gajinya yang belum dilunasi oleh manajemen Persidafon. Ia hanya ingin mencari pengalaman dan menimba ilmu sebanyak mungkin di tim besar sekelas Persija.

”Saya tidak terlalu pikir untuk gaji yang belum dilunasi tersebut. Yang saya inginkan saat ini adalah mencari pengalaman dan suasana yang baru di mana semua komponen dapat menghargai apa yang kita lakukan,” ujar pemilik nama lengkap Yohanes Ferinando Pahabol.(irw)Sumber: http://www.108jakarta.com/

Selasa, 28 Agustus 2012

Persija kejar Yohanes Ferinando Pahabol

Yohanes Ferinando Pahabol (Persidafon Dafonsoro).
Salah satu upaya manajemen Persija untuk memantapkan kekuatan tim musim depan adalah merekrut penyerang berkualitas. Dan itu dibuktikan dengan kembali memperpanjang kontrak striker asal Argentina, Pedro Javier, serta tetap mempertahankan dua striker lokal berpengalaman, Bambang Pamungkas dan Rahmat Afandi. Di samping itu, Persija juga tengah membidik duo Pahabol yaitu Yoshua Pahabol (Semen Padang) dan Yohanes Ferinando Pahabol (Persidafon Dafonsoro).

“Sepertinya kalau Yoshua Pahabol sudah dipastikan batal. Kabarnya, Yoshua dipertahankan oleh klubnya. Kabar lain, Yoshua telah memilih bergabung dengan Persipura Jayapura. Jadi kami kini tengah fokus memburu Ferinando Pahabol, sesuai rekomendasi pelatih Iwan Setiawan,” ujar Media Officer Persija, Viola Kurniati kepada GOSPORT, Minggu (26/8).

Upaya Persija ‘mengejar’ Ferinando Pahabol ini dinilai sebagai langkah tepat. Pasalnya, musim lalu, striker lincah ini mampu menggantikan peran nama besar Patrich Wanggai di Persidafon Dafonsoro. Bahkan tanpa Wanggai, beberapa kali Pahabol mampu menjadi Kartu As Persidafon dalam meraih beberapa kemenangan ," tandas Iwan Setiawan. Sumber: http://www.mygosport.com/

Selasa, 17 Juli 2012

Ferinando Pahabol Berlibur ke Angguruk Yalimek


Yohanes Pahabol
Pemain Persidafon Kabupaten Jayapura, Ferinando Pahabol, akan menjalani masa libur kompetisi dengan ‘pulang kampung’. Dirinya akan menjalani hari-hari tanpa hiruk pikuk di Angguruk, Ubahak Yalimek  tempat yang ia dilahirkan, Feri akan berada di Yalimek Ubahak Walley,  untuk jangka waktu yang cukup lama, dirinya ingin menenangkan diri setelah lelah menjalani kompetisi selama satu musim ini.

“Saya berlibur ke Yalimek Walley  kaka, saya lebih memilih pulang kampung, karena saya ingin istirahat dan hilangkan kelelahan dengan suasana dingin di Yalimek,” ujar Feri saat dihubungi  tadi sore.

Sebagai pemain sepakbola professional. Yohanes Pahabol  tetap akan menjalani latihan secara pribadi untuk menjaga kondisi tubuhnya, dirinya tidak ingin suasana libur merusak karier dan masa depannya di dunia sepakbola,  dan juga tempat yang ia berlibur dataran tinggi dan sangat jauh dari kabupaten Yahukimo atau Jayawijaya wamena.

“Latihan sudah pasti akan saya lakukan, karena saya harus menjaga kondisi tubuh dan feeling ball, saya juga tidak mau larut terlalu dalam dengan suasana libur sehingga merusak pola makan dan tidak olah raga, saya akan berusaha untuk jalani latihan sendiri,” ujar pengguna jersey bernomor 16 tersebut.

Rabu, 11 Juli 2012

Persidafon Pecundangi Persija Jakarta

Dua gol Patrich Wanggai benamkan Persija
Target meraih kemenangan dari Persija Jakarta berhasil dipenuhi oleh Persidafon Dafonsoro. tak tanggung-tanggung, Gabus Sentani pecundangi Macan Kemayoran dengan skor 3-1.

Gol-gol kemenangan Persidafon dicetak Patrich Wanggai pada menit 20 dan 52 serta satu gol lain dihasilkan Izaac Wanggai pada menit 32. Sedangkan gol balasan tim tamu, Persija Jakarta dicetak Rachmad Affandi pada menit-menit akhir babak kedua.

Persidafon memulai pertandingan dengan apik di awal babak pertama. Strategi umpan cepat melalui satu dua sentuhan berhasil membuat Persija kelimpungan.

Strategi tersebut membuahkan hasil pada menit 20. Memanfaatkan umpan silang dari Cristian Warobay di sisi kiri pertahanan Persija Jakarta. Tuan rumah berhasil menambah gol pada menit 32 melalui kaki Izaac Wanggai.

Di babak kedua, pertandingan kedua tim mulai menarik. Tim tamu melepaskan sejumlah tembakan-tembakan ke arah gawang Persidafon yang dikawal oleh I Putu Dian Ananta. Namun, tendangan Robertino Pugliara, Pedro Javier dan Bambang Pamungkas selalu melebar atau berhasil diblok Dian Ananta.

Tuan rumah berhasil menambah pundi gol lewat umpan tarik manis dari Ferinando Pahabol yang kemudian diselesaikan baik oleh Patrich Wanggai lewat heading sehingga bola-pun menghujam ke sisi kanan gawang Persija yang dijaga oleh Galih Sudaryono.

Tim tamu akhirnya mampu memperkecil kedudukan ketika pertandingan memasuki menit akhir melalui kaki Rahmad Affandi. Skor 3-1 untuk kemenangan tuan rumah ini pun bertahan hingga pertandingan usai.  (ant/dzi)

Persidafon Pede Bisa Hajar Persija

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA - Pelatih Persidafon Dafonsoro, Erens Pahelerang, mengatakan optimistis bisa 'menghajar' dan menaklukan Persija Jakarta dalam pertandingan akhir liga super Indonesia di stadion Barnabas Jouwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (10/7) sore.
"Kami optimistis bisa menaklukan Persija dikandang kami," kata Erens ketika dihubungi Jayapura via telepon seluler, Selasa (10/7).

Dikatakannya, anak-anak "Laskar Cyclop" julukan lain Persidafon Dafonsoro telah siap memberikan perlawanan kepada anak asuh Iwan Setiawan guna meraih poin penuh dikandang sendiri.
Apalagi dalam pertemuan pertama lalu Persidafon berhasil mendapatkan poin satu dengan menahan imbang Bambang Pamungkas dan kawan-kawan 0-0 dikandang Persija.

YOHANES PAHABOL
"Anak-anak siap memberikan yang terbaik bagi warga Sentani, Kabupaten Jayapura dan mereka akan menampilkan permainan menyerang guna mendapatkan poin," katanya.
Disinggung terkait kondisi skuad Persidafon, mantan pemain Persipura Jayapura era 70-an dan 80-an itu mengatakan Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan cukup siap dan dipastikan tim utama inti akan diturunkan menghadapi Persija.

"Siap, 75 persen anak-anak siap diturunkan. Dan hanya Micahel Nere yang masih cedera," katanya.
Seperti diwartakan sebelumnya, tim Persija Jakarta tak bisa membawa empat pemain intinya, Ismed Sofyan, Fabiano Beltrame, Ramdani Lestaluhu, dan Oktavianus, akibat cedera dan akumulasi kartu kuing saat bertandang ke Persidafon Dafonsoro.

Saat ini Persidafon Dafonsoro berada diperingkat ke-10 dengan 43 poin dari 32 kali bertanding, sedangkan Persija Jakarta berada diperingkat ke-lima dengan 52 poin dari 33 kali bertanding.
Persidafon masih menyisakan satu pertandingan tunda, yakni menjamu Persiwa Wamena namun masih menunggu keputusan BLI atau pun PSSI terkait pertandingan tersebut.

Selasa, 10 Juli 2012

Yohanes Pahabol Menyesal Tak Bisa Cetak Gol

Striker Persidafon Dafonsoro Yohanes Pahabol mengaku tidak begitu kecewa dengan kekalahan timnya saat dijamu Persib Bandung 2-3 di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Senin (2/7/2012).


“Kalau secara permainan, kita tidak begitu kecewa karena kita sudah bisa memperlihatkan permainan yang tidak kalah dari Persib,” kata Pahabol seusai pertandingan.

Meski akhirnya harus pulang tanpa meraih satu poin pun, dirinya tetap merasa bahagia lantaran tim mampu bermain dengan baik. Bahkan dengan semangat di lapangan, anak-anak Papua itu mampu mengejar ketinggalan angka di babak kedua.

Yohanes Pahabol
“Semangat teman-teman sangat saya hargai. Tim mampu mengejar ketertinggalan dengan meraih dua angka di babak kedua,” ujarnya.

Pahabol sendiri terpaksa harus keluar lapangan di menit ke-72, lantaran cedera pada kakinya. Sehingga, diakui dirinya tidak bisa bermain fight dan gagal menyumbangkan gol untuk tim besutan Ernest Pehelerang tersebut.

“Tadi kaki saya sedikit cedera dan saya tidak bisa bermain secara maksimal. Ya, saya sangat menyayangkan karena tidak bisa memberikan gol untuk tim saya,” sesalnya.

Sementara itu, mantan pemain Persiwa Wamena ini tidak memungkiri, bila pada babak pertama, lini pertahanan Maman Abdurahman dkk sulit ditembus. “Di babak pertama lini belakang Persib bermain bagus dan membuat kita sulit masuk dan tidak bisa cetak gol,” pungkasnya.

Jumat, 06 Juli 2012

Persidafon Dafonsoro Tekuk PSPS Pekanbaru

Kemenangan atas PSPS membuat tim Gabus Sentani mengamankan posisi papan tengah klasemen.

 Persidafon Dafonsoro mengamankan posisi papan tengah klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2011/12 setelah mengalahkan PSPS Pekanbaru 2-1 di Stadio Barnabas Youwe, Jumat (6/7).
Christian Warobay


Kemenangan mengangkat Persidafon ke peringkat sembilan usai mengumpulkan nilai 43 dari 32 laga yang telah dijalani. Tim Gabus Sentani yang masih menyisakan dua pertandingan unggul dua angka dari Mitra Kukar.

  
Sedangkan kekalahan membuat PSPS tidak beranjak dari posisi ke-12. Tim Askyar Bertuah mengoleksi poin 38 dari 33 laga yang sudah dijalani.

Persidafon yang tampil di hadapan sekitar 5.000 pendukungnya langsung menerapkan permainan menyerang. Tuan rumah membuka keunggulan melalui Patrich Wanggai pada menit ke-19.

Namun kegembiraan kubu tuan rumah tidak bertahan hingga babak pertama berakhir. Agus Cima mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-26, sehingga menutup babak pertama dengan skor 1-1.

Persidafon berusaha memperbaiki performa mereka agar bisa unggul kembali dari tim tamu. Upaya itu membuahkan hasil ketika laga memasuki menit ke-72 setelah Christian Warobay memaksa Fauzal Mubaraq memungut bola dari jalanya.

Kamis, 05 Juli 2012

Persidafon Bertekad Sapu Bersih Sisa Laga

Stadion Barnabas Youwe Sentani Kabupaten Jayapura Papua
VIVAbola – Persidafon Dafonsoro bertekad menyapu bersih seluruh laga yang tersisa di Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12. Kemenangan sangat penting artinya bagi Persidafon untuk menjaga posisinya agar tidak turun kasta pada kompetisi musim depan.

Persidafon telah mengalami 13 kekalahan pada musim ini. Terakhir, tim asal Papua itu menyerah 2-3 dari Persib Bandung. Dengan mengoleksi 40 poin dari 31 laga, maka posisi Persidafon masih sangat rawan untuk digeser oleh tim-tim yang berada di bawahnya.

"Sekarang fokus kami memenangkan semua pertandingan sisa musim ini. Apalagi nanti seluruh pertandingan akan digelar di kandang sendiri. Tentunya kami ingin memberikan sesuatu yang berarti buat pendukung kami,” ujar Kapten Persidafon, Eduard Ivakdalam.

Selepas menghadapi Persib, Persidafon memang masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Masing-masing adalah menghadapi PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, dan laga tunda melawan Persiwa wamena. Seluruh laga ini akan digelar di kandang Persidafon.

Dari tiga kekalahan ini, Persidafon setidaknya harus bisa mengamankan satu laga. Bila tidak, posisinya kemungkinan bakal melorot dan harus berjuang lewat jalur laga playoff promosi-degradasi melawan peringkat 4 Divisi Utama Liga Indonesoa.

"Kami tidak mau melewati babak playoff karena posisi kita belum benar-benar aman, minimal kita bisa ambil satu pertandingan.”

Hal senada juga diungkapkan stiker Persidafon, Yohanes Pahabol. Kendati gagal memenuhi ambisinya membobol gawang Persib, striker bertubuh mungil itu, berharap bisa lebih fit di laga selanjutnya.

"Saya tidak bisa tampil maksimal karena masih mengalami nyeri di kaki. Tapi mudah-mudahan di pertandingan selanjutnya, kondisinya bisa jauh lebih baik,” ujar Pahabol.

Dengan koleksi 15 gol yang sudah dikemasnya, Pahabol mengaku belum puas. "Saya tidak mau terlalu berpuas diri karena masih memiliki kesempatan untuk menambah koleksi gol musim ini.” (sj)

Gol Andri Ibo Selamatkan Persidafon Dafonsoro

Pelita Jaya Jawa Barat gagal mengemas poin penuh di kandang sendiri, setelah gol Andri Ibo di babak kedua berhasil membuat kedudukan menjadi imbang.


Bermain di hadapan pendukungnya, Pelita Jaya Jawa Barat tidak tampil agresif seperti biasanya. Tim tamu Persidafon Dafonsoro mengambil keuntungan dengan bermain menggunakan tempo lambat.

Meskipun demikian, Pelita mampu beberapa kali mengancam gawang Persidafon melalui umpan-umpan silang kepada Safee Sali, namun kiper Selcius Gebze masih terlalu tangguh untuk dapat ditaklukkan.


Pemain Persidafon Andri Ibo and Ferinando Pahabol
Pada menit ke-38, Pelita akhirnya membuat ribuan suporter bersorak setelah eksekusi tendangan bebas John Tarkpor Songkaley menembus jala Persidafon dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.

Tertinggal satu gol, Persidafon mencoba menaikkan tempo permainan dan lebih agresif dalam menyerang, namun hingga turun minum kedudukan 1-0 tetap bertahan.

Pada babak kedua, Persidafon tampil lebih terbuka mengingat mereka tertinggal satu gol. Dan hal tersebut coba dimanfaatkan oleh Pelita dengan serangan balik cepat.

Pada menit ke-55, Pelita hampir menggandakan kedudukan melalui tendangan bebas Egi Melgiansyah, namun kali ini Selcius berhasil menepis bola. Tidak sampai satu menit berlalu, Safee berhasil memanfaatkan kesalahan bek Persidafon untuk menguasai bola di kotak penalti, namun sayang tembakannya masih melayang tipis dari gawang lawan.

Tim tuan rumah terus menekan pertahanan Persidafon, pada menit ke-79 Pelita kembali memperoleh peluang emas untuk mencetak gol. Dedi Kusnandar berhasil melewati hadangan bek lawan di kotak penalti, namun sayang tembakannya masih dapat dihalau oleh Selcius.


Tiga menit kemudian, petaka terjadi untuk Pelita Jaya. Berawal dari sebuah kemelut hasil tendangan bebas di sisi kanan gawang Pelita, Andri Ibo yang berada dalam posisi bebas menerima umpan dari rekannya dan dengan sangat mudah ia menceploskan bola ke gawang Pelita sehingga kedudukan berubah menjadi imbang 1-1.

Kemasukan satu gol membuat Pelita lebih agresif dalam melakukan serangan, namun perubahan strategi tersebut tampaknya terlambat karena hingga pertandingan usai kedudukan imbang tetap bertahan.

Dengan hasil tersebut, Persidafon memantapkan posisi mereka di sepuluh besar, sementara Pelita mampu menggusur Persiba Balikpapan di posisi enam karena unggul selisih gol.

Senin, 02 Juli 2012

Pelatih Persidafon Biarkan Anak Asuhnya Main Lepas

Pelatih Persidafon Dafonsoro Ernest Pehelerang
 Kesebelasan Persidafon Dafonsoro memaksa Persib berjibaku mempertahankan diri di babak ke dua setelah mengejar dua gol dan tersisa satu gol untuk imbang. Meski gagal menambah satu lagi, pelatih mereka mengaku puas.

Hal itu diutarakan Ernest Pehelerang dalam jumpa pers usai pertandingan di Bandung, Senin (2/7/2012) petang. Dua gol tercipta di babak ke dua berkat M Cirelli maupun Isak Oagai yang memanfaatkan keteledoran lini belakang Persib yang lengah setelah unggul 3-0.

Dalam jumpa pers itu, Ernest justru mengaku bahwa timnya tidak membuat persiapan khusus sebelum melawan Persib, termasuk program latihan. "Saya biarkan mereka main lepas saja," ujar Ernest.
Ternyata, tim Persidafon tengah dirundung duka karena sudah enam bulan para pemain telat mendapatkan gaji. Saat pertandingan dimulai, mereka membuat aksi dengan berlutut di atas lapangan sepak bola sementara tim Persib hanya diam dan sesekali mengoper bola tanpa berusaha menuju ke gawang.
Pelatih Persib Robby Darwis mengakui bahwa dua gol Persidafon terjadi karena pemain terlalu percaya diri setelah unggul tiga poin. Hal itu bakal menjadi bahan evaluasi untuk sisa pertandingan tandang ke Persiram Raja Ampat serta Sriwijaya FC.

Minggu, 01 Juli 2012

Persidafon Dafonsoro Ke Bandung Tanpa Target

Pengunduran satu hari jadwal pertandingan tidak mempengaruhi persiapan timnya untuk menghadapi Maung Bandung


 Pelatih Persidafon Dafonsoro, Ernest Pahelerang, mengatakan bahwa dia tidak memberikan beban target untuk anak asuhnya. Ernest hanya mengharapkan Partich Wanggai dan kawan-kawan bisa menikmati pertandingan melawan Persib Bandung di Stadion Siliwangi, Senin (2/7) sore besok.

Ernest menilai calon lawannya sebagai tim bagus yang diperkuat materi pemain mumpuni. "Kalau kita lihat mereka (Persib) punya materi yang bagus, kita jauh di bawahnya. Jadi untuk kita yang penting bagaimana kita nikmati saja pertandingan itu. Lawan Persib kita tidak bebani pemain harus poin dan segala macem. Yang penting mereka bisa tampil bagus di stadion ini," ungkap Ernest setelah sesi uji coba lapangan, Sabtu kemarin.


Yohanes Pahabol
 Pengunduran satu hari jadwal pertandingan, menurut Ernest tidak mempengaruhi persiapan timnya untuk menghadapi Maung Bandung. Pelatih tim berjuluk Gabus Sentani ini hanya menghawatirkan kejenuhan yang mungkin merundungi anak asuhnya karena waktu yang lama menunggu pertandingan di Bandung.

Persidafon pun akan turun dengan full team saat melawan Persib. Dua pemainnya yang pada pertandingan sebelumnya melawan Pelita Jaya Karawang, sudah bisa tampil kembali. Mereka adalah Yohanes Pahabol yang sudah pulih dari cederanya dan Patrich Wanggai yang sudah bebas dari hukuman akumulasi kartu kuning. Hanya saja Patrich Wanggai tidak ikut dalam sesi latihan Sabtu kemarin dengan alasan dengan istirahat di hotel tempat mereka menginap selama di Bandung.

Persidafon berhasil menahan imbang tim tuan rumah, Pelita Jaya, pada laga sebelumnya, 27 Juni lalu. Hasil seri 1-1 atas Pelita Jaya itu menjadi bekal berharga bagi Persidafon untuk melawan Persib.

"Ya itu bekal buat kita ke sini. Kebetulan kemarin lawan Pelita itu kan kita jadwal penerbangannya kacau. Kita tidak prediksi bahwa waktu itu adalah jadwal libur sekolah. Jadi penerbangan penuh sekali. Sehingga kita baru bisa pesan tiket dan baru 11 orang yang berangkat. Lalu 3 orang ikut dengan saya, pas menjelang pertandingan baru tiba," cerita Ernest.

Kamis, 28 Juni 2012

Persidafon Ingin Curi Poin Saat Tur Jawa Barat

         Pahabol mengalami cedera saat bermain lawan Persisam.



Yohanes F. Pahabol
 Persidafon masih mengalami masalah nonteknis tetapi anak-anak sudah mematok target untuk mencuri poin,” kata Pehelerang seraya menambahkan, tim yang berangkat hanya 18 orang, tanpa diperkuat pemain mungil Ferinando Pahabol.

      Menurut Pehelerang, Pahabol mengalami cedera saat bermain lawan Persisam Samarinda. Cedera itu terjadi karena bertabrakan dengan pemain belakang Persisam, M. Roby. Sedangkan Patrick Wanggai memang ikut bersama tim, tetapi masih mengalami akumulasi kartu sehingga tak akan diturunkan dalam laga nanti.

      Menyinnggung soal pemanggilan Ferinando Pahabol ke timnas, menurut Pehelerang, semua tergantung kebijakan dari pihak menajemen Persidafon. Tampaknya sulit bagi Ferinando Pahabol untuk memperkuat timnas U-22 karena pihak manajemen lebih memilih tidak mengirimkan Pahabol sambil menunggu perkembangan hasil MoU PSSI yang telah difasilitasi AFC dan FIFA.

     Pengamat sepakbola Marthin Rumere yang juga mantan pemain Mandala Jaya, klub Divisi Utama Persipura, mengaku heran karena striker Persidafon Patrick Wanggai boleh membela timnas, sedangkan Pahabol tidak diperbolehkan.

Senin, 25 Juni 2012

Ferinando Pahabol Dilepas Jika Diminta JC

Ferinando Pahabol
Yohannes Ferinando Pahabol, nama yang belakangan disebut-sebut dipanggil PSSI untuk ikut gabung ke Tim Nasional Indonesia U-22, tampaknya sulit gabung dalam waktu dekat ini. Pasalnya Persidafon Dafonsoro sebagai klub yang memiliki hak atas pemain sampai saat ini masih kukuh pada pendirian, yakni tidak akan melepas pemainnya ke timnas yang berafiliasi dengan PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin.

Namun, seperti yang disebutkan manajer Persidafon, Iwan Nazarudin, hal itu akan berbeda apabila pemanggilan tersebut dilakukan langsung oleh Joint Committee atau Komite Bersama yang diisi empat perwakilan PSSI dan emapat perwakilan KPSI dan ISL.

"Kalau yang panggil JC tentu akan kita serahkan," kata Iwan Nazarudin kepada Bolanews, Senin (25/6). "Kan setelah ditandatangani MoU otomatis kendali sepak bola Indonesia di JC."
Sebelumnya, klub yang telah memastikan diri meraih title juara ISL edisi 11/12, Sriwijaya FC sudah menunjukkan kerelaannya. Mereka pada akhirnya mau melepas beknya, Septia Hadi untuk ikut bergabung dalam pemusatan latihan.

Hal serupa belakangan juga ditunjukkan klub ibukota, Persija Jakarta. "Ini kan bagian dari rekonsiliasi. Jadi, setelah ada MoU kan ada sinyal bahwa saat ini sudah ada satu ikatan kebersamaan. Dengan adanya hal itu, saya pikir kami harus memberi izin," kata Ferry Paulus pasca-pertandingan Persija kontra Sriwijaya FC di SUGBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/6).

Minggu, 24 Juni 2012

Persidafon "Kubur" Persisam di Barnabas Youwe

Pemain Persidafon, Feri Yohanes Pahabol
Persidafon Dafonsoro berhasil memetik tiga poin usai mengalahkan Persisam Samarinda 2-1 pada lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Jayapura, Sabtu 23 Juni 2012.

Persidafon unggul lebih dulu pada menit 26. Adalah bek Juan Marcelo Cirelli yang mencatatkan namanya di papan skor. Selang tiga menit, tuan rumah kembali menambah keunggulan mereka.

Gelandang Yohanes Ferinando Pahabol dengan cerdik menceploskan bola ke gawang kiper Agung Prasetyo. Persisam hanya mampu sekali membalas lewat gol pemain sayap Srdan Lopicic pada menit 36.
Di paruh kedua, Persisam coba menyamakan kedudukan, namun usaha mereka tak membuahkan hasil.

Dengan kemenangan ini Persidafon naik ke posisi sepuluh dengan 39 poin. Adapun Pesut Mahakam terpaku di peringkat 11 dengan 27 angka.

Kamis, 21 Juni 2012

Timnas U-14 Richardo Walilawag Kabak Tundukkan Filipina di Jepang

Sanjen Prakash dan Ricardo Walilawang Kabak.
Timnas U-14 Indonesia yang berlaga di Youth Football Festival U-14 J-Green Sakai, Osaka Jepang, kembali menuai hasil positif.

Sebelumnya, tim Garuda Muda berhasil menahan imbang tuan rumah Jepang dengan skor 1-1. Kini, skuad yang dilatih oleh Zaenal Abidin dan asistennya Ricky Nelson ini berhasil menundukkan Filipina dengan skor 2-0.

Gol-gol di laga yang seharusnya digelar kemarin ini harus ditunda menjadi pagi tadi, karena adanya badai ini dicetak oleh Sanjen Prakash dan Ricardo Walilawang.

Kemenangan in tentunya disambut suka cita oleh seluruh tim, tak terkecuali Ricky Nelson, meski dirinya tetap berharap para pemain untuk tetap rendah hati.

"Indonesia 2 vs Filipina 0, menang dengan catatan tetap rendah hati dan tidak sombong," tulis Ricky Nelson dalam akun jejaring sosialnya.

Untuk laga kedua hari ini atau laga ketiga Garuda Muda, Timnas U-14 akan menjajal kekuatan Brunei Darussalam sore ini.
  (bola/end)

Ricardo Walilawag Kabak, Mutiara Dari Yahukimo “TimNas U14”


Timnas U-14 Tuai Dua Kemenangan

JAKARTA–MICOM: Tim nasional U-14 meraih dua kemenangan beruntun pada Japan-East Asean Football Exchange Programme U-14 Youth Football Festival 2012, Rabu (20/6), setelah mengalahkan Filipina 2-0 dan Brunei 5-0.

Bertanding di Sakai National Trainning Center, Osaka, Timnas Garuda Muda bermain dengan penuh percaya diri karena pada pertandingan sebelumnya mampu menahan imbang tuan rumah Jepang 1-1.

Richardo Walilawag Kabak seusai gol ke gawang Filipina
Menghadapi Filipina yang sebelumnya mengandaskan Brunei 3-0, Ricardo Waliwalang dan kawan-kawan bermain cukup taktis meski lawan juga memberikan perlawanan yang tidak kalah sengit. Hasilnya timnas mampu unggul melalui Sanjen Prakash pada menit ke-18.

Unggul 1-0 semangat Timnas Muda makin membara. Terbukti pada menit 21, Ricardo Waliwalang mampu menggandakan kedudukan. Hingga babak pertama seusai kedudukan tetap 2-0 untuk kemenangan timnas.

Memasuki babak kedua giliran Filipina memberikan tekanan dengan melakukan umpan-umpan panjang. Kondisi ini sempat membuat kekompakan timnas goyang. Hanya saja hingga babak kedua usai tidak ada gol yang tercipta.

“Timnas tampil sangat percaya diri setelah menahan imbang Jepang kemarin, Selasa (19/6). Dengan pressing sejak awal pertandingan membuat lawan panik,” kata pelatih Timnas U-14, Zainal Abidin dalam laporannya ke PSSI.

Setelah mengalahkan Filipina, Timnas U-14 pada pertandingan ketiga menghadapi Brunei Darussalam. Berbekal kemenangan 2-0 pada pertandingan pagi yaitu melawan Filipina, Sanjen Prakash dan kawan-kawan terus mendominasi jalannya pertandingan.

Dominasi Timnas U-14 langsung membuahkan hasil. Terbukti pada menit 11 Ricardo Waliwalang mampu membawa timnya unggul. Bahkan pemain asal Wamena itu mampu mencetak hatrik di babak pertama yaitu menit 11, 15 dan 24.

Memasuki babak kedua pelatih timnas melakukan rotasi pemain. Rotasi ini ternyata langsung membuahkan hasil setelah pemain pengganti yaitu Aldo mampu menambah pundi gol timnas pada menit 11. Dan pesta gol timnas ditutup oleh Sanjen Prakash pada menit 16.

Setelah menghadapi Jepang, Filipina, dan Brunei Darussalam, Ricardo Waliwalang dan kawan-kawan pada hari terakhir Kamis (21/6) akan menghadapi dua lawan tangguh yaitu Singapura dan Malaysia.



Ricardo Walilawang Kabak : Pengejar Angin Dari Yakuhimo

Jakarta - (MediaSepakbola.com) -  Usai menggebuk Pespex 6-0 SSB GOR Ragunan menjadi sorotan, terutama Ricardo Walilawang yang berhasil mencetak 4 gol dalam pertandingan Liga Kompas awal 2012 ini.
Yang paling indah adalah gol pertama yang ia cetak, berlari dari lapangan tengah, menyusur sisi kanan lapangan lalu masuk ke kotak pinalti, dari pojok sudut penalty itu ia melepaskan tembakan melengkung kearah tiang jauh gawang lawan, hasilnya adalah gol yang sangat berkelas untuk pemain seusia dia.
Setiap hari mulai pukul tiga dini hari Ricardo Waliwalang biasa bangun dan bersama beberapa temannya dari Distrik Anggru, Yahukimo Belakang di Papua berangkat pergi kesekolah, menembus hari yang masih pekat yang belum sepenuhnya ditinggalkan malam.
SBB GOR Ragunan

Wali begitu temannya memanggil Ricardo, harus menempuh jarak yang demikian jauh untuk pergi ke sekolah, melewati tiga gunung sambil berlari-lari dengan bertelanjang dada, tanpa alas kaki menyusuri jalan-jalan setapak pegunungan, sesekali bercanda kecil dengan teman sebayanya untuk membunuh dingin yang menusuk.

Sampai dipinggir sebuah sungai yang cukup lebar mereka berhenti, lalu melanjutkan dengan berenang sebelum harus berlari lagi selama setengah jam untuk tiba di sekolah SD Inpres Iwur di Yahukimo Pedesaan.
Begitulah rutinitas Ricardo sejak kelas 1 SD, selama 6 tahun harus berlari 3 jam ketika berangkat dan 3 jam lagi ketika akan pulang kerumah. Ditambah kebiasaannya yg sering bermain bola tiap hari baik dirumah maupun di sekolah, membentuknya menjadi seorang dengan stamina mumpuni.

Memasuki sekolah tingkat pertama, Ricardo pindah tinggal di Kabupaten Yahukimo, disana ia bersekolah di SMP Biak Numfor dan ikut bergabung di klub Persikimo, saat bermain di klubnya  posisi penjaga gawang yang dipilihnya, seperti pemain idolanya Kiper Persiwa Timotius Motte, “bisa terbang-terbang buat saya tertarik” begitu katanya.

Menginjak kelas 2 SMP, melihat postur yang kurang bagus untuk kiper, Samuel, pelatih sekaligus om dari Ricardo menempatkan sebagai pemain sayap kiri, namun saat pindah ke SSB GOR Ragunan, M. Yunus sebagai pelatih yang punya banyak pengalaman, tahu kalau anak didik barunya ini memiliki sesuatu yang lebih, sesuatu yang tidak dimiliki siswa-siswa binaannya yang berjumlah tak kurang 300an orang.
Dengan stamina dan mobilitas tinggi, skill disertai visi dan kemampuan mengatur serangan, belum lagi umpan-umpan datar dan lambungnya yang akurat ditambah insting mencetak gol yang tinggi membuat Ricardo menjadi pemain yang nyaris sempurna.

Bocah kelahiran 6 September 1998 Pongkuk Heleptual, adalah calon playmaker masa depan Indonesia, setelah sekian lama kita tidak memliki seorang pengatur serangan handal, terakhir kali posisi jendral lapangan itu berada ditangan Ansyari Lubis dan Fachri Husaini, setelah mereka memang ada Bima Sakti Tukiman sebagai pengganti, tapi kemampuan Bima belum bisa menyamai seniornya tersebut.

Mungkin masih terlalu dini mengatakan Ricardo Walilawang sebagai calon Playmaker Indonesia, namun bila melihat sekali saja bagaimana dia bermain sepakbola, maka tak akan  ada yang bisa menyangkal, bahwa bocah 13 tahun ini memang seseorang yang dianugrahi talenta yang begitu luar biasa.
PSSI harus bergerak cepat dengan memantaunya kemudian menjaringnya untuk dimasukkan dalam program Akademi Garuda yang tengah digodok, agar talenta satu ini tidak tersia-siakan dan kedepan dapat diandalkan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia. 

http://m.mediasepakbola.com/ricardo_walilawang_pengejar_angin_dari_yakuhimo_berita2142.html
______________________________________________________________________________

 
Luar Biasa yang di pertontonkan Ricardo waliwalang Kabak, yang sering di panggil Wali kabak, dengan menyumbangkan gol indah di hari kedua menyarangkan 1 gol di gawang Pilipina, sehingga TimNas unggul 2-0 sampai di akhir pertandingan. Semakin menggila pada pertandingan kedua melawan Brunei, Wali menyumbangkan gol hattrik kegawang Brunei Darussalam. 

Suatu prestasi yang tak kebetulan, dari seorang anak dari daratan Papua Anggruk distrik Ubahak Kabupaten Yahukimo. Telah lahir seorang Talenta yang langka di Indonesia dari daratan papua Yahukimo, tidak hanya di Indonesia, bahkan mungkin dikawasan asia. Talenta yang demikian langka mesti di waspadai untuk tetap di jaga dan di berikan jalan yang lurus kedepan. 
Richardo and Temannya


Setiap hari mulai pukul tiga dini hari Ricardo Waliwalang Kabak biasa bangun dan bersama beberapa temannya dari Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo Belakang di Papua berangkat pergi kesekolah, menembus hari yang masih pekat yang belum sepenuhnya ditinggalkan malam.

Wali Kabak begitu temannya memanggil Ricardo Kabak, harus menempuh jarak yang demikian jauh untuk pergi ke sekolah, melewati tiga gunung sambil berlari-lari dengan bertelanjang dada, tanpa alas kaki menyusuri jalan-jalan setapak pegunungan, disuasana hawa dingin yang mencekat. tetapi semua dijalaninya dengan ikhlas dan pasrah, tetap dalam keriangan sebagai anak2 lainnya.

Sampai dipinggir sebuah sungai yang cukup lebar mereka berhenti, lalu melanjutkan dengan berenang sebelum harus berlari lagi selama setengah jam untuk tiba di sekolah SD YPK Walli di Yahukimo Pedesaan .
Begitulah rutinitas Ricardo Kabak sejak kelas 1 SD, selama 6 tahun harus berlari 3 jam ketika berangkat dan 3 jam lagi ketika akan pulang kerumah. Ditambah kebiasaannya yg sering bermain bola tiap hari baik dirumah maupun di sekolah, membentuknya menjadi seorang dengan stamina mumpuni.

Memasuki sekolah tingkat pertama, Ricardo pindah tinggal di Kabupaten Yahukimo, disana ia bersekolah di SMP Negeri 1 ibu kota Kabupaten Yahukimo dan ikut bergabung di klub Persikimo Yahukimo, saat bermain di klubnya  posisi penjaga gawang yang dipilihnya, seperti pemain idolanya Kiper Persiwa Timotius Motte, “bisa terbang-terbang buat saya tertarik” begitu katanya.

Menginjak kelas 2 SMP, melihat postur yang kurang bagus untuk kiper, Samuel Helembo,omnya Richardo Kabak sekaligus pelatih menempatkan sebagai pemain sayap kiri, namun saat pindah ke SSB GOR Ragunan, M. Yunus sebagai pelatih yang punya banyak pengalaman, tahu kalau anak didik barunya ini memiliki sesuatu yang lebih, sesuatu yang tidak dimiliki siswa-siswa binaannya yang berjumlah tak kurang 300 an orang.


Dengan stamina dan mobilitas tinggi, skill disertai visi dan kemampuan mengatur serangan, belum lagi umpan-umpan datar dan lambungnya yang akurat ditambah insting mencetak gol yang tinggi membuat Ricardo Kabak menjadi pemain yang nyaris sempurna.

Harapan pelatih dan lingkungannya sekarang sudah mulai berbuah, selalu menjadi pilihan utama bagi TimNas U14, yang sekarang sedang melakukan pertandingan International U14 di Jepang, dan telah menorehkan prestasi yang luar biasa, dengan menghasilkan 4 gol dalam 3 pertandingan, diantaranya satu hattrick yang sangat jarang bisa di lakukan seorang pemain sepakbola.

Hampir semua posisi di lapangan sepakbola, Wali kabak mampu dengan baik menempatinya, dari perannya sebagai kiper dan play maker, posisi striker, sayap dan bahkan pemain belakang.

Oleh karena itu mata kita harus tertuju dan bersama sama memantau dan memberikan apresiasi yang baik, dan membantu perjalanan kariernya untuk menjadi pemain yang tak hanya sekedar sebagai pemain dengan keahlian yang luar biasa, tetapi juga menjadi seorang pribadi teladan dan idola yang utuh bagi masyarakat.

PSSI harus bergerak cepat dengan memantaunya dan harus dimasukkan dalam program Akademi Garuda yang tengah digodok, agar talenta satu ini tidak tersia-siakan dan kedepan dapat diandalkan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.